DEKADENSI KOGNITIF: Fenomena Brain Rot dalam Dunia Pendidikan
A. Paradoks Kemunduran Kognitif di Era Kemajuan Teknologi
Kemajuan teknologi memberikan dampak besar bagi dunia, derasnya
arus informasi yang tak terbatas memudahkan manusia untuk mencari
informasi dengan cepat dan instan. Terutama dalam dunia pendidikan, seorang
pelajar mampu menghabiskan waktu sepanjang hari dengan gawai,
mengonsumsi hiburan singkat dari pada baca buku, scrolling konten receh
tanpa nilai yang memadai, dan lebih tertarik dengan hal-hal sensasional dari
pada proses pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi dan ketekunan.
Inilah yang disebut brain rot (pembusukan otak) di mana menggambarkan
deteriorasi mental, kemampuan berpikir kritis, konsentrasi, dan daya analisis
tergerus akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
Brain rot DEKADENSI KOGNITIF menjadi isu krusial yang ramai diperbincangkan tahun ini
bahkan sampai dinobatkan sebagai Oxford Word of the Year 2024 oleh Oxford
University Press (Press, 2024), sehingga ini tidak hanya menggelitik perhatian
tetapi juga mengusik kesadaran kita tentang bagaimana konsumsi digital
membentuk cara berpikir dan hidup kita. Brain rot bukan hanya masalah
individu, melainkan ancaman besar bagi kita semua terutama dalam dunia
pendidikan.
Dilihat dari populasi digital di seluruh dunia pada Oktober 2024 ada
5,52 miliar pengguna internet di seluruh dunia, yang berjumlah 67,5 persen dari
populasi global. Dari total ini, 5,22 miliar atau 63,8 persen dari populasi dunia
adalah pengguna media sosial (Statista, 2024). Ini membuktikan bahwa orang-
orang banyak menghabiskan waktu di internet dengan perangkat digital yang
membuat emosi mereka terus berfluktuasi.
Ini sangat relevan seperti yang terjadi di negara Swedia di mana negara
yang pada awalnya menggunakan sistem pendidikan berbasis digital, pada
tahun 2023 melakukan reformasi pendidikan dengan kembali pada dasarnya
(buku menjadi alat pembelajaran). Hal ini dilakukan karena pelajar Swedia
menjadi kesulitan dalam berkonsentrasi dan mengingat informasi akibat
distraksi notifikasi pada perangkat digital mereka (Mahasiswa, 2025).
Selanjutnya, negara kita Indonesia yang dilansir dari Dinas Komunikasi,
Informatika dan Statistika Pemerintah Kota Cirebon, data menunjukkan bahwa DEKADENSI KOGNITIF
rata-rata orang indonesia menghabiskan 5-7 jam perhari untuk menggunakan
gawai, yang menjadikan negara kita sebagai pengguna perangkat digital
terlama di dunia pada tahun 2024 (Elsi, 2025). Inilah yang membuat negara
kita sangat rentan terkena brain rot, dimana pola konsumsi konten digital
meningkat signifikan akibat kecanduan gawai yang tak terkendalikan.
Seperti kasus seorang mahasiswa di Jakarta, Ia pernah mengaku
kehilangan kemampuan fokus dan motivasi belajar akibat sering menghabiskan
waktu berjam-jam di media sosial. Padahal, awalnya Ia merupakan mahasiswa
yang aktif dan berprestasi, namun kebiasaan mengakses konten digital yang
berlebihan perlahan-lahan menggerus kualitas hidupnya, bahkan memengaruhi
kesehatan secara menyeluruh (Wicaksono, 2024).
Peristiwa yang terjadi di atas merupakan eksistensi dari maraknya brain
rot yang sering disepelekan terutama bagi pelajar, padahal ini akan berakibat
fatal pada kemajuan generasi penerus bangsa yang diharapkan akan membawa
Indonesia emas bukan cemas. Di saat negara lain seperti Cina dan Swedia
berani mengambil solusi, bertolak dari kemajuan digital dalam dunia
pendidikan yang selaras dengan rekomendasi UNESCO, gawai tidak
digunakan dalam pembelajaran di sekolah.
Indonesia malah sebaliknya, mendukung penuh atas digitalisasi
pembelajaran sebagai penunjang kemajuan mutu pendidikan. Hasilnya,
sekarang Pemerintah Indonesia menghadapi arus balik kedua dalam badai
teknologi pendidikan, dibuktikan dari hasil pemantauan pendidikan global
Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (UNESCO) berjudul Technology in Education: A Tool on
Whose Term? (2023) bertolak belakang dengan kebijakan teknologi-sentris
pendidikan Indonesia saat ini
Layanan yang beroperasi nonstop 24 jam setiap hari Senin hingga Minggu ini menunjukkan bahwa sabung ayam online merupakan situs slot online Gacor situs judi ayam online yang memanjakan para membernya setiap hari, setiap saat, dan menerima pemain dari segala usia. situs sabung ayam menawarkan layanan pelanggan online 24 jam yang dirancang khusus untuk memberikan layanan pelanggan terbaik kepada agen sabung ayam anggotanya. Hal ini untuk memastikan anda merasa nyaman dan dapat langsung terhubung dengan layanan situs sabung ayam resmi.Kemudian tim akan melayani anda.