VOC merupakan salah satu perusahaan paling sukses dalam sejarah, bahkan nilai bisnisnya diperkirakan melebihi perusahaan-perusahaan raksasa di era modern.
Didirikan pada tahun 1602 oleh Republik Belanda, VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) beroperasi sebagai kongsi dagang yang mendapatkan hak istimewa dari negaranya.
Hak tersebut mencakup kepemilikan armada dagang, pencetakan mata uang, pembentukan tentara sendiri, serta kewenangan untuk membangun koloni besar-besaran.
Fokus utama VOC adalah perdagangan rempah-rempah, terutama dari wilayah Nusantara.
Pada masa itu, dunia terhubung melalui jalur perdagangan global seperti Jalur Sutra yang menghubungkan Timur dan Barat melalui darat, serta Jalur Rempah yang mengandalkan jalur laut untuk mengangkut komoditas berharga, termasuk rempah-rempah dari Asia ke Eropa.
Di Eropa sendiri, abad ke-16 menjadi era kolonialisme yang ditandai oleh ekspansi kekuatan dagang seperti Spanyol dan Portugis. Belanda, yang sebelumnya masih berada di bawah kekuasaan Spanyol, berhasil melepaskan diri melalui reformasi Protestan dan mendirikan Republik Belanda pada abad ke-16.
Ekspedisi dagang Belanda ke Nusantara dimulai pada tahun 1595 ketika rombongan pelaut di bawah pimpinan Frederick de Houtman tiba di Banten.
Setahun kemudian, Cornelis de Houtman juga mencapai Banten dan berhasil mendapatkan rempah-rempah. Pada tahun 1599, Belanda mulai menjalin kerja sama dengan penduduk lokal untuk mengusir Portugis dan mendapatkan hak eksklusif dalam perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Keuntungan yang diperoleh dari ekspedisi ini sangat besar, mencapai hingga 400 persen, yang kemudian mendorong pembentukan VOC sebagai badan perdagangan resmi Belanda.
Pada tahun 1605, VOC mulai menempatkan armadanya di Maluku, dan pada tahun 1619, mereka berhasil merebut Batavia (sekarang Jakarta) dari Kesultanan Banten, menjadikannya ibu kota dan pusat operasi VOC di Nusantara.
Strategi VOC dalam memperluas kekuasaannya mencakup eksploitasi sumber daya, kekerasan, serta politik adu domba (divide et impera).
Salah satu tindakan paling brutal yang dilakukan VOC adalah genosida di Pulau Banda di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen, yang bertujuan untuk menguasai perdagangan pala.
Selain itu, VOC juga harus menghadapi persaingan ketat dengan Inggris, Spanyol, dan Portugis, termasuk tiga perang besar dengan Inggris pada abad ke-17.
Meski sempat berjaya dengan keuntungan mencapai sekitar 7,9–8 triliun USD (dalam nilai modern), VOC akhirnya mengalami kemunduran.
Faktor utama kejatuhan perusahaan ini adalah utang yang menumpuk, sistem administrasi yang terlalu rumit, pergeseran tren pasar, serta tingginya tingkat korupsi di kalangan pegawai VOC.
ceri188 menawarkan berbagai macam permainan slot online modern dari puluhan provider.Jumlah total judul game slot di website kami sudah mencapai ribuan.Dan kami tidak hanya menyediakan permainan judi slot online ceri188 saja,namun kami juga menyediakan jenis menu judi online ceri188 login lainnya.Terdiri dari dadu online di live casino online seperti taruhan bola online, taruhan esports, poker, tembak ikan, togel, baccarat, dan roulette ceri188 login.